Jumat, 28 November 2014





TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
CONTOH  BAB 6, BAB 7, dan BAB 8



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn4mC3Jj8KXm6C95cSp_VB_lGjyatE0BeWuT6m-PsC9vEkdCzGw2vo1puv-KAfJF5s_EAkPIcF-HeLp4BLuCNA5rDtCTBN5eg8hwUn4UlJHjKgX0t-wU1TEFj31O-x1kpki-kOncHUEFY/s1600/download.jpg




Disusun oleh:
Miswarni
Kelas:
1EA20




Universitas Gunadarama, 2014.



Beda Pandangan Soal Uang Merusak Hubungan

Penulis : Wardah Fazriyati | Kamis, 1 November 2012 | 15:07 WIB


Pertengkaran pasangan soal yang disebabkan sejumlah faktor, termasuk kepribadian finansial yang berlawanan.

KOMPAS.com - Pasangan menikah dengan perencanaan keuangan keluarga yang baik bukan satu-satunya syarat meraih kebahagiaan dalam hubungan. Boleh jadi, saat ini Anda dan suami sudah memiliki tabungan yang cukup, dana pensiun yang terencana dengan baik, dan arus kas rumah tangga yang terkontrol. Namun semua hal ini tak menjamin kebahagiaan dalam hubungan.

Penting bagi pasangan untuk memiliki cara pandang yang lebih luas soal keuangan. Pandangan Anda dan dia soal uang punya pengaruh besar terhadap setiap keputusan yang pasangan ambil terkait kebutuhan rumah tangga dan keluarga.

Coba ingat kembali, seberapa sering Anda dan suami beradu argumen soal uang. Perbicangan soal makan siang saja bisa memicu pertengkaran, jika cara pandang Anda dan dia soal uang berbeda. Contohnya, saat Anda bertanya pada suami mengenai menu makan siangnya, dia mengatakan makan siang salad seharga Rp 100.000 misalnya. Bagi Anda, salad seharga tersebut terlalu mahal, dan hal ini pun memicu pertengkaran kecil yang jika terakumulasi bisa merusak hubungan dalam jangka panjang.

Pertengkaran pasangan soal uang umumnya dipengaruhi tiga faktor ini:

1. Kepribadian keuangan
Coba perhatikan karakter anak-anak dalam menggunakan uangnya. Si A yang memiliki kepribadian si penabung dan si B yang berkepribadian si pebelanja.  Si B kesulitan menyimpan uangnya untuk masa depan, sementara si A takkan menggunakan uangnya kecuali terpaksa atau bahkan dipaksa.

Perbedaan kepribadian terkait uang ini juga didapati pada orang dewasa. Anda dan suami pun memiliki kepribadian yang bisa jadi sama atau berbeda. Ada lima kepribadian terkait uang: si hemat, si boros, pengambil risiko, si cari aman, si coba-coba.

Setiap orang bisa memiliki 2-5 kepribadian tersebut dalam dirinya. Karenanya penting bagi pasangan untuk saling memahami kepribadian terkait uang, mana kepribadian utama Anda dan dia, dan kepribadian pendukungnya. Pahami perbedaan kepribadian soal uang ini agar Anda dan dia lebih mampu mengatasi potensi pertengkaran soal uang.

2.   Pandangan hidup.
Lima kepribadian soal uang tadi ada hubungannya dengan perspektif seseorang tentang kehidupan. Uang selalu ada kaitannya dengan setiap keputusan yang Anda ambil. Dengan kata lain, kepribadian Anda soal uang memengaruhi perspektif Anda tentang hidup.

Si boros cenderung royal memberikan hadiah. Sementara si hemat selalu memanfaatkan kesempatan penawaran yang menguntungkannya. Bagi si pengambil risiko, ia takkan banyak pertimbangan dalam menggunakan uangnya. Sedangkan si cari aman selalu penuh perencanaan. Bagi si coba-coba, ia takkan membiarkan persoalan uang memengaruhinya dalam mengambil keputusan.

Sekali lagi, dengan memahami perbedaan perspektif yang ada hubungannya dengan kepribadian soal uang ini, Anda dan pasangan bisa saling memahami. Sehingga pertengkaran karena uang pun bisa diminimalisasi.

3.    Kepribadian berlawanan.
Nah, ketika Anda menikah dengan seseorang yang memiliki kepribadian berlawanan, inilah yang menjadi pemicu pertengkaran finansial pada pasangan. Faktanya, 75 persen pasangan menikah memiliki kepribadian finansial yang berlawanan. Tak heran jika 70 persen penyebab perceraian dipicu persoalan uang.

Meski begitu, menikah dengan seseorang yang memiliki kepribadian finansial berlawanan tak selamanya berpotensi merusak hubungan. Selalu ada alasan di balik perbedaan tersebut bukan? Adalah tugas Anda dan pasangan untuk mentoleransi perbedaan tersebut, menerimanya dan berusaha saling menyesuaikan, bukan berusaha menyatukan apalagi memaksakan kehendak kepada satu dengan lainnya.

Sumber      : Your Tango
Editor        : wawa
Sumber  halaman :
http://female.kompas.com/read/2012/11/01/15072852/Beda.Pandangan.Soal.Uang.Merusak.Hubungan

Tanggapan :

Perbedaan pandangan hidup seseorang memang berbeda-beda. Dari perbedaan pandangan setiap orang ini dapat menimbulkan kekacauan. Salah satu dari berbagai macam kasus soal pandangan hidup ini adalah perbedaan pandangan dalam berumah tangga yakni mengenai keuangan yang berakibat dapat merusak hubungan dalam berumah tangga.

Sudah dijelaskan dalam article diatas bahwa kepribadian mempengaruhi pandangan hidup seseorang. Dengan kata lain, jika seorang suami dan istri yang memiliki kepribadian dan pandangan hidup yang sama, yang sama-sama tidak memiliki keinginan untuk berboros, keuangan dapat dijaga dan tidak menimbulkan permasalahan.

Salah satu solusi dari pandangan hidup seseorang yang berbeda ini adalah dengan memahami perbedaan perspektif yang ada hubungannya dengan kepribadian soal uang ini, pasangan bisa saling memahami. Sehingga pertengkaran karena uang pun bisa diminimalisasi.

Jadi, jika salah satu dari Anda yang memiliki perbedaan pandangan mengenai keuangan atau apapun perbedaan pandangan tersebut, dapat dibicarakan dengan baik dan harus saling memahami. ;)


















Pecat Aparat yang Lindungi Perbudakan Buruh!

Penulis : Sabrina Asril | Senin, 6 Mei 2013 | 14:55 WIB


KOMPAS/LASTI KURNIA Pabrik kuali yang menjadi tempat penyekapan dan perbudakan buruh di Tangerang.

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat mendesak Kepolisian RI untuk mengusut dugaan keterlibatan Polri dalam kasus perbudakan 34 buruh di pabrik kuali, di Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Jika ternyata terbukti melindungi praktik itu, aparat kepolisian yang bersangkutan patut diberhentikan dari Polri.

"Polri harus bertindak tegas. Polri tidak boleh melindungi atau setengah hati menindaknya. Kapolri perlu memerintahkan agar oknum polisi yang ikut menganiaya para pekerja yang menjadi korban perbudakan itu segera diusut, kalau perlu diberhentikan," ujar Martin di Jakarta, Senin (6/5/2013).

Martin menjelaskan, jika ada oknum pejabat Polri di wilayah yang justru mendapatkan upeti, maka oknum Polri itu juga harus ditindak. Pasalnya, sikap melindungi yang dilakukan Polri, kata Martin, bisa mengusik rasa keadilan masyarakat.

"Perbuatan yang dilakukan oknum-oknum polisi tersebut sangat biadab dan tidak dapat diterima akal sehat. Rasa keadilan masyarakat terusik karena perbuatan mereka. Kapolri perlu mengusut mereka juga, dan jangan sampai ada kejadian seperti ini di tempat lain," tukas anggota Komisi III DPR ini.

Pada Jumat (3/5/2013), Polda Metro Jaya dan Polres Kota Tangerang menggerebek sebuah pabrik kuali yang bosnya dicurigai telah melakukan penyekapan terhadap 34 buruh di Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Di pabrik itu, pengusaha diduga telah merampas kemerdekaan sekaligus melakukan penganiayaan terhadap para buruh.

Temuan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), para buruh itu setiap harinya hanya diberikan makanan sambal dan tempe, jam kerja melampaui batas, dan diberikan tempat tinggal yang tak layak. Mereka juga diancam ditembak dengan timah panas oleh aparat yang diduga dibayar oleh pengusaha di sana.

Polisi telah menetapkan tujuh orang tersangka yakni Yuki Irawan (41), Sudirman (34), Nurdin (34), Jaya alias Mandor (41), dan tangan kanan Yuki, Tedi Sukarno (34). Sementara itu, dua orang lain, Tio dan Jack, buron. Para tersangka dikenakan Pasal 333 KUHP tentang Perampasan Kemerdekaan dan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. Hal itu dilihat dari beberapa temuan, antara lain pemilik pabrik tak membayar gaji sebagian buruh, pemilik pabrik juga tak memberikan fasilitas hidup yang layak, tak membiarkan buruh melakukan shalat, serta melakukan penganiayaan terhadap buruh.

Kini, kelima tersangka ditahan dan diperiksa di Polresta Tangerang. Sebanyak 34 buruh yang dibebaskan dari pabrik tersebut dipulangkan ke kampung masing-masing.

Editor :
Ana Shofiana Syatiri

Sumber :
http://nasional.kompas.com/read/2013/05/06/14553344/Pecat.Aparat.yang.Lindungi.Perbudakan.Bu

Tanggapan:

Tanggapan saya pada contoh kasus ini adalah prihatin kepada orang-orang yang seharusnya memegang keamanan, menjadi contoh dan panutan di Negara ini malah melakukan pelanggaran, yakni Polri. Pada dasarnya tugas Polri adalah menjaga keamanan dan ketertiban dimasyarakat, mentaati semua aturan yang berlaku, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Tetapi, pada contoh kasus diatas, diduga ada oknum polisi yang melindungi praktik penyekapan dan perbudakan terhadap buruh diTanggerang tersebut. Jika ternyata terbukti melindungi praktik itu, aparat kepolisian yang bersangkutan patut diberhentikan dari Polri.

Dan jika ada oknum polisi yang diduga menyiksa para buruh tersebut seharusnya segera diusut secepat mungkin. Karena walaupun seorang oknum polisi yang ikut terlibat, keadilan diNegara ini harus ditegakkan. Jika tidak ada keadilan, Negara ini akan cepat runtuh. Dan walaupun seorang pejabat yang menjadi tersangka sekalipun, keadilan juga harus tetap ditegakkan dengan cara memberikan sanksi kepada yang bersalah sesuai dengan apa yang dilakukannya. Tindakan oknum polisi ini sangat tidak pantas dicontoh dalam kehidupan masyarakat.











Kasus Kekerasan Fisik Terhadap Anak

KEKERASAN FISIK.
Kekerasan fisik kerap kali tidak ada batas jelas antara menyiksa dan mendisiplinkan.

Kasus: Yani (30 th) sering menghukum‘kenakalan; anaknya yang bersusia 5 tahun. Bentuk kenakalan itu antara lain, menuang sabun di kamar mandi, tak mau makan, mengotori jemuran dan menganggu adik. “Kalau nakalnya di kamar mandi, ya saya pukul pakai gayung. Kalau tak mau makan, saya pukul pakai sendok atau piring. Kalau menggangu adiknya, saya pukul pakai maiannya.” Menurut Yani, anak harus dihukum supaya jera dan tidak mengulangi perbuatan yang dilarang. Yani tak ingin disalhkan suami karena tak mampu mendidik anak.

Sumber :




TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
MERANGKUM BAB 6, BAB 7, dan BAB 8



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn4mC3Jj8KXm6C95cSp_VB_lGjyatE0BeWuT6m-PsC9vEkdCzGw2vo1puv-KAfJF5s_EAkPIcF-HeLp4BLuCNA5rDtCTBN5eg8hwUn4UlJHjKgX0t-wU1TEFj31O-x1kpki-kOncHUEFY/s1600/download.jpg




Disusun oleh:
Miswarni
Kelas:
1EA20




Universitas Gunadarama, 2014.






6 Manusia dan Penderitaan
A.  PENGERTIAN PENDERITAAN
Derita merupakan perasaan lahir atau batin, atau lahir dan batin yang tidak menyenangkan. Penderitaan merupakan realitas dunia dan manusia, penderitaan juga merupakan energy untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang karena sudah merupakan “resiko” kehidupan. Penderitaan terbagi dua yaitu, penderitaan fisik dan penderitaan psikis.

B.   SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasamani, adapula siksaan jiwa dan rokhani. Akibat siksaan yang dialami oleh seseorang sehingga timbulah penderitaan. Siksaan fisik misalnya pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, dan sebagainya. Sedangkan siksaan psikis misalnya kebimbangan, kesepian, dan katakutan.

C.   KEKALUTAN MENTAL
Penderitan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat di rumuskan sebagai gaguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.

Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang menglami kekalutan mental adalah :
a. Nampak pada jiwa yang sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada lambung.
b. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
a. Gangguan kejiwaan Nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
b. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari.
c. Kekalutan yang merupakan titik patah  (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.





Sebab-sebab timbulnya  kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
b.Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat.
c.  Cara pematngan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

Proses-proses kekalutan mental yang di alami oleh seseorang mendorong ke arah :
a. Positif : trauma (luka jiwa) yang di lami di jawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.
b. Negatife : trauma yang di lami di perlarutkan atau di perturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi.
D.    PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan,baik berat ataupun ringan, penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan buak hanya untuk bahagia melainkan juga menderita, karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis.


E.     PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Dalam modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar hal ini telah di buktikan oleh kamajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainya membuat manusia menderita.
Beberapaa sebab lainnya yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan,bencana lam,bencana perang dan lain-lain.
Media masa merupakan alat yang paling teapat untuk mengkomunikasikan peristiwa-paeristiwa penderoitaam manusia secara cepat kepada masyarakat.Dengan demikian  masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang merasa simpati.

F.     PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulah penderitaan, maka penderitaan manusia dapat di perinci sebagai berikut :
a.    Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar.Penderitaan ini kadang di sebut nasi buruk.Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik.


Karena perbuatan buruk anatara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita,misalnya :
1) Pembantu rumah tangga yang di perkosa,di sekap,disiksa oleh majikannya.
2)  Perbuatan buruk orang tua Aric Hangara yang menganiyaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian.

b.     Penderitaan yang timbul karena penyakit,siksaan / azab Tuhan
Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
1)  Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan dengan tabah di asuh oelh orang tuanya.
2)  Nabi ayub mengalami siksaan Tuhan, Tetapi dengan sabar ia meerima cobaan ini.
3)  Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah seperti disebutkan dalam AL’QURAN adalah azab yang di jatuhkan kepada orang yang angkuh dan sombong.

G.    PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya, sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.


















7Manusia dan Keadilan
A.    PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelakyakan dalam tidakan manusia. Kelakyakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda.
Menurut  Socrates,keadilan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya yang baik.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu dalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

B.     KEADILAN SOSIAL
Berbicara tentang keadilan, anda  tentu ingan akan dasar Negara kita pancasila sila kelima pancasila berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Keadilan dan tidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapu keadilan/ ketidak adilan setiap hari.Oleh karena itu keadilan dan ketidak adilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidak adilan, seperti drama, puisi, novel, music, dan lain-lain.

C.    BERBAGAI  MACAM KEADILAN
a.    Keadilan Legal atu Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masayarakat yang membuat dan menjaga kesatuanya. Dalam suatu masyarakat yang adil setipa orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat plato itu di sebut keadilan moral.sedangkan sunoto menyebutkan keadilan legal.
            Fungsi penguasa ilaha membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam Negara kepaada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu.

b.     Keadilan distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama dipertaruhkan secara sama dan hal-hal yang tidak sama (justice is done when equals are treated equally).

c.    Keadilan komulatif
     Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
D.    KEJUJURAN
          Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang di katakana sesuai dengan kenyataan yang ada.sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada.Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
Orang bodoh yang berarti jujur adalah lebih baik daripada orang pandai yang lancing.Pada hakekatnya jujur atau kejujuran di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban,serta rasa takut terhadapa kesalahan atau dosa.
Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik buruk.. Berbagai hal yang menyebabkan orang berbuat tidak jujur, mungkin karena tidak rela, mungkin karena pengaruh lingkungan, karena pengaruh lingkungan,karena sosial ekonomi, terpaksa ingin popular,karena sopan santun dan untuk mendidik.

E.     KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pila dengan licik, meskipun tidak serupa. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan Di tinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitar, ada empat aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradapan, dan aspek teknik. Apabila ke empat aspek itu tersebut dilaksankan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hokum.
F.     PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercala,Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagai orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kembanggaan batin yang tak ternilai  harganya.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan .Atau boleh di katakana nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya.
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak.

G.    PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pemnalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapatkan balasan yang bersahabat, Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya,manusia adalah moral dan mahluk sosial.dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu.



8Manusia dan Pandangan Hidup
A.    PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kondrati karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang di jadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat di klasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b) Pandangan hidup yang berupa ideology yang di sesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
c) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandagan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur  yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan.


B.     CITA-CITA
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, yang di sebut cita-cita adalah keinginan harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang selalu di peroleh seseorang pada masa mendatang.

C.    KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral, atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh terdiri atas jiwa dan badan, kedua unsur itu terpisah bila manusia meninggal. Manusia merupakan mahluk sosial : manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan dan sebagainya.

D.    USAHA/PERJUANGAN
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia tampa usaha/perjuangan manusia tidak dapat hidup dengan sempurna.
Kerja keras itu dapat di lakukan dengan otak/maupun dengan tenaga/jasmani atau dengan kedua-duanya para ilmuan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada dengan jasmaninya. Sebaliknya para buruh petani lebih banyak menggunakan jasmaninya daripada otaknya.

E.     KEYAKINAN/KEPERCAYAAN
Keyakinan /kepercayaan yang menjadi dasar pendangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalism, aliran intelektual, dan aliran gabungan.
a)      ALIRAN NATURALISME
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natural, dan itu dari Tuhan, Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan natur itulah yang tertinggi, Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya, secara mutlak di kuasai Tuhan.
b)      ALIRAN INTELEKTUALISME
Dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berfikir mana yang benar menurut akal itulah yang baik. walaupun bertentangan dengan kekuatan hati manusia, Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat di capai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi. Teknologi adalah alat bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknolgi member akibat yang bertentangan dengan hati nurani.

c)      ALIRAN GABUNGAN
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah desar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknyanya sesuatu. Segala sesuatu di nilai dengan akal baik sebagai logika berfikir maupun sebagai rasa (hati nurani) jadi, apa yang benar menurut logika berfikir juga dapat di terima oleh hati nurani.

F.     LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK.
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup malau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakuakn pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman, dan sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting kita harus mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
1)      Mengenal.
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2)      Mengerti
Mengerti disini di maksudkan mengerti pandangan pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada pancasila kita hendaknya mengerti apa pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bernegara, begitu juga bagai yang berpandangan hidup pada agama islam.
3)      Menghayati
Menghayati di sini dapat di ibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
4)      Meyakini
Meyakini ini marupakan suatu hal  untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga mencapai suatu tujuan hidupnya.
5)      Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya, Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat di rasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa hidup dan sesudah meniggal yaitu di alam akhirat.
Jadi jika kita sudah mengenal, mengerti, menghayati dan meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya di sertai dengan pengabdian, Dan pengabdian hambatan, tantangan dan sebagainya.
6)      Mengamankan
Proses  mengamankan ini merupakan langkah terakhir. Langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu