BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam
ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom
yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). Dalam Ilmu
Fisika manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling
terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi. Dalam ilmu biologi manusia merupakan makhluk biologis yang
tergolong dalam makhluk mamalia. Dalam
ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau
selalu memperhitungkan setiap kegiatan yang sering disebut dengan homo
economius (ilmu ekonomi) , manusia merupakan makhluk sosial yang tidak
dapat beridiri sendiri (ilmu sosiologi) ,
makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) , makhluk yang berbudaya sering disebut homo-humanus
(filsafat).
Ada
dua pandangan penjelasan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
1) Manusia
terdiri dari empat unsur yang saling terkait :
·
Jasad,
yaitu badan kasar manusia yang dapat diraba, difoto
dan enempati ruang dan waktu
·
Hayat,
yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
·
Ruh,
yaitu suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat
lahirnya kebudayaan
·
Nafs,
yaitu kesadaran tentang diri sendiri
2) Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur :
·
Id,
yaitu struktur kepribadian yang paling primitif dan
paling tidak nampak. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri , tetapi
terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator
anatar insting Id dengan dunia luar.
·
Ego,
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang
pertma kali dibedakan dari Id, seringkali disebut dengan kepribadian
“eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran
sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Ego diatur oleh prinsip realitas.
Ego sadar akan tuntutan lingkungan luar , dan mengatur tingkah laku sehingga
dorongan instingtual Iddapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
·
Superego,
merupakan struktur kepribadian yang terakhir , muncul kira-kira pada usia lima
tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego yang berkembang secara internal dalam
diri individu, superego terbentuk dalam lingkungan eksternal. Kode moral
positif disebut ego ideal , yaitu suatu perwakilan dari tingkah laku yang tepat
bagi individu untuk dilakukan.
Dalam uraian di atas dapat mengkaji
aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan anatar tindakan dan unsur-unsur
manusia. Kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi
tingkah laku manusia.
B.
Hakekat
Manusia
a.
Makhluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh
adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa wujudnya konkrit tetapi tidak
abadi. Sedangkan jiwa adalah materi yang tidak dapat dilihat dan diraba ,
sifatnya abstrak tetapi abadi. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia
sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
b.
Makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna , jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Adanya
nilai baik dan buruk , mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan
berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya. Dengan
adanya perasaan , manusia mampu menciptakan kesenian. Perasaan dalam diri
manusia ada dua macam yaitu , perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan
inderawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indra, tingkatnya rendah dan
terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang
hanya terdapat pada manusia , seperti :
·
Perasaan
Intelektual , yaitu perasaan yang berkenaan dengan
pengetahuan
·
Perasaan
Estetis , yaitu perasaan yang berkenaan dengan
keindahan
·
Perasaan
Etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengna
kebaikan
·
Perasaan
Diri , yaitu perasaan yang berkenaan dengan
harga diri karena ada kelebihan dari yang lain .
·
Perasaan
Sosial, yaitu perasaan yang berkenan dengan
kelompok atau masyarakat juga ikut merasakan kehidupan orang lain.
·
Perasaan
Religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan
agama atau kepercayaan.
c. Makhluk biokultural ,
yaitu makhluk yang hayati dan buadayawi
Sebagai makhluk hayati
, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal ,
biokimia , psikobilogi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya
dan sebagainya . Sebagai makhluk budayawi manusia dapat dipelajari dari
segi-segi kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi,
perkakas, bahasa, dan sebagainya.
d. Makhluk ciptaan Tuhan
yang terikat dengan lingkungan (ekologi) , mempunyai kualitas dan martabat
karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Sorena Kienkegaard seorang
filsuf Denmark pelopor ajaran, “eksistensialisme” memandan manusia dalam
konteks kehidupan konkrit adalah makhluk alamiah yang terikat dengan
lingkungannya (ekologi) . hidup manusia mempunya tiga taraf , yaitu estetis,
etis, dan religius. Dengan kehidupan estetis manusia mampu menangkap dunia
sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan. Dengan etis , manusia meningkatkan
kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk keputusan bebas dan
dipertanggung jawabkan. Dengan kehidupan religius , manusia menghayati
pertemuannya dengan Tuhan.
C.
KEPRIBADIAN
BANGSA TIMUR
Francis L.K Hsu
, sarjana Amerika keturunan China yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian
di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesustrasaan China
klasik. Beliau mempunyai karya tulisnya yang berjudul Psychological Homeostatis China Klasik. Ilmu psikologi memang
timbul dan berasal dari masyarakat Barat. Sampai sekarang , ilmu psikologi di
negara-negara Barat itu terutama mengembangkan konsep dan teori mengenai aneka
warna isi jiwa, serta metode-metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur
secara detail variasi isi jiwa individu itu.
Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi ,
bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan
daerah yang seolah-olah seperti lingkaran konsentris sekitar diri pribadi. Nomor 7 dan 6 disebut daerah tak sadar
dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada didaerah pedalaman dari alam jiwa
individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke
dalam sehingga tidak disadari lagi oleh individu yang bersangkutan.
Nomor
5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed
conscious). Lingkaran ini terdiri dari pikiran dan gagasan yang disadari oleh
individu yang bersangkutan. Nomor 4
disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious) . lingkaran ini di alam
jiwa manusia mengandung pikiran,gagasan dan perasaan yang dapat dinyatakan
secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya.
Nomor
3 disebut dengan lingkaran hubungan karib ,
mengandung konsepsi tentang oran-orang, binatang-binatang atau benda-benda yang
oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib. Nomor 2 disebut juga dengan lingkungan hubungan berguna tidak lagi
ditandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan
dari orang , binatang atau benda itu bagi dirinya.
Nomor
1 disebut lingkaran hubungan jauh , terdiri dari
pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia , benda-benda,
alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat
sendiri , tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung
terhadap kehidupan sehari-hari.
Nomor
0 disebut lingkungan dunia luar , terdiri dari
pikiran-pikiran dan anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak
dalam lingkungan nomor 1 hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan
anggapan tentang orang dan hal yang terletak diluar masyarakat dan negara
Indonesia dan ditanggapi oleh individu yang bersangkutan dengan sikap masa
bodo.
Menurut Francis L.K.Hsu manusia masih memerlukan suatu daerah isi
jiwatambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan rohaniah yang bersifat fundamental
dalam hidup manusia. Konsep yang dapat dipakai sebagai landasan untuk
mengembangkan konsep lain. Menurut Francis
L.K.Hsu adalah konsep jen dalam kebudayaan China, yaitu manusia yang berjiwa selaras , manusia yang
berkpribadian. Dalam konsep jen, manusia yang selaras dan berkrpibadian
adalah manusia yang dapat menjagakeseimbangan hubungan antara dirikepribadiannya
dengan lingkungan sekitarnya, terutama lingkungan sekitarnya yang paling dekat
dan paling serius, kepada siapa ia dapat mencurahkan rasa cinta , kemesraan dan
baktinya. Kebudayaan timur lebih mementingkan kehidupan , kerohanian, mistik, pikiran
preologis, kerahamtamahan dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan barat lebih
mementingkan kebendaan , pikiran logis, hubungan asas guna dan individualisme.
Berikut
ini dipaparkan bagan mengenai psiko-sosiagram manusia sebagaimna diuraikan di
atas menurut Prof.Dr.Koentjaraningrat
dalam bukunya yang berjudul kebudayaan , mentalis dan pembangunan.
.
D. Pengertian Kebudayaan
Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa Cultural Determinism berarti
segala sesuatu yang terdapat didalam masyrakat ditentukan adanya oleh
kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun-temurun dari generasi
ke generasi hidup terus.dalam pengertian sehari-hari istilah kebudayaan sering
diartikan sama dengan kesenian , terutama seni suara dan seni tari.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata
bahasa sanskerta berasal dari kata “bhudayah” yang berarti budi atau akal.
Dalam bahasa latin , kebudayaan berasal dari kata “colere” yang berarti
mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala
sesuatu yang dapat dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan
untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya atau dapat pula diartikan segala
usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam
lingkungannya”. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang
dipelajari , mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial,
yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu (Keesing, jilid I, 1989 hal
68)
Seorang antropolog yaitu E.B Taylor mendefinisikan kebudayaan
sebagai berikut :
·
Kebudayaan
adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum
, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan
oleh manusia sebagai anggota msyarakat.
·
Selo
Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan
sebagai semua hasil karya , rasa dan cipta msyarakat.
·
Sutan
Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah
manifestasi dari cara berfikir.
·
Koenjaraningrat
mengatakn bahwa kebudayaan antara lain, berarti
keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar
beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
·
A.L
Krober dan C.Kluckhon
mengatakan bahwa kebudayaan adalah menifestasi atau penjelmaan kerja jiwa
manusia dalam arti seluas-luasnya.
·
C.A
Van Peursen mengatakan bahwa kebudayaan diartiakn
sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap kelompok
orang-orang berlainan dengan hewan-hewan maka manusia tidak hidup begitu saja
ditengah alam melainkan selalu mengubah alam.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai
hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci
yaitu, sistem ideologi, sistem sosial, sistem teknologi.
Sistem ideologi meliputi etika, norma,
adat istiadat peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem
sosial dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama
yang berlaku dalam masyarakat.
Sistem sosial meliputi hubungan dan
kegiatan sosial di masyasrakat baik yang terjalin didalam lingkungan kerabat,
maupun yang terjadi dengan masyarakat luas serta pemimpin-pemimpinnya.
Sistem teknologi meliputi segala
perhatian serta penggunaannya sesuai dengan nilai budaya yang berlaku.
E.
Unsur-Unsur
Kebudayaan
Unsur-unsur kebudayaan menurut Melville J. Herkovits bahwa hanya ada 4
unsur dalam kebudayaan yaitu alat-alat teknologi , sistem ekonomi, keluarga,
dan kekuatan politik. Sedangkan Brownislaw
Malinowski mengatakn bahwa unsur itu terdiri dari sistem norma, oragnisasi
ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi
kekuatan.
C.Kluckhon
di dalam
karyanya yang berjudul Universal
Categories of Culture mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan
universal , yaitu :
1.
Sistem
Religi
Merupakan produk dari manusia sebagai
homo religieus.
2.
Sistem
Organisasi Mayarakat
Merupakan produk dari manusia sebagai
homo sicius.
3. Sistem Pengetahuan
Merupakan produk dari manusia sebagai
homo sapiens.
4.
Sistem
Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
Merupakan produk dari manusia sebagai
homo economicus menjadi tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5.
Sistem
Teknologi dan Peralatan
Merupakan produk dari manusia sebagai
homo fiber.
6.
Bahasa
Merupakan produk dari manusia sebagai
homo languens.
7.
Kesenian
Merupakan
hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.
Cultural
Activity dapat dibagi lagi menjadi unsur yang
lebih kecil lagi yang disebut trait-complex.
Pendapat umum mengatakan bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk
wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapat dirasa
saja. Kedua,kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan cara dapat dirasa saja.
F. Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya , kebudayaan
mempunyai tiga wujud yaitu :
1. Kompleks gagasan ,
konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya , sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat
dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya atau dengan perkataan
lain dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2.
Komples
aktivitas
Wujud ini sering disebut sistem sosial yang berupa aktivitas manusia
yang saling berinteraksi, berisfat kongkret, dapat diamati atau di observasi.
3.
Wujud
sebagai benda
Kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan
fisik, mulai dari benda yang diam samapi benda yang bergerak.
Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur
dan memberi arah kepada tindakan-tindakan dan karya manusia. Baik pikiran-pikiran
dan ide-ide maupun tindakan dalam karya manusia menghasilkan benda-benda
kebudayaan fisiknya.
G.
Orientasi
Nilai Budaya
Menurut C.Kluckhon dalam karnyanya variations
in value orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di
dunia , secara universal menyangkut lima maslaah pokok kehidupan manusia ,
yaitu :
1. Hakikat hidup manusia
(HM)
Hakikat
hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern ada yang berusaha untuk
memadamkan hidup dan ada pula yang dengan pola-polakelakuan tertentu mengaggap
hidup sebagai sesuatu hal yang baik.
2.
Hakikat
karya manusia (HK)
Setiap
kebudayaan hakikatnya berbeda , diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya
bertujuan untuk hidup.
3.
Hakikat
waktu manusia (WM)
Hakikat
waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingkan
orientasi masa lampau , ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau msa
yang akan datang.
4.
Hakikat
alam manusia (MA)
Ada
kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan
alam semaksimal mungkin
5.
Hakikat
hubungan manusia (MN)
Dalam
hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia baik secara
horizontal maupun secara vertikal.
H.
Perubahan
Kebudayaan
Perubahan ini, selain karena jumlah
penduduk dan komposisinya, dan juga karena adanya difusi kebudayaan,
penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial dan
perubahan kebudayaan berbeda. Dalam perubahan sosial terjadi perubahan struktur
sosial dan pola-pola hubungan sosial antara lain, sistem politik dan kekuasaan,
persebaran penduduk, sistem status, hubungan-hubungan di dalam keluarga.
Perubahan sosial adalah segala perubahan
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat. Sedangkan
perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatau kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan aisng
yang berbeda sedemikian rupa , sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan
lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Berikut
ini adalah unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima :
§ Unsur kebudayaan benda
seperti peralatan yang terutama yang sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat
bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
§ Unsur yang terbukti
membawa manfaat besar seperti , radio ,
televisi, telefon komputer sebagai alat komunikasi.
§ Unsur
yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur
tersebut. Seperti, mesin penggiling padi
Unsur
kebudayaan asing yang sulit diterima oleh masyarakat :
§ Unsur
yang menganut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup, dan lainnya.
§ Unsur
yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contohnya soal makanan
pokok suatu masyarakat.
Faktor
yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru :
·
Terbatasnya masyarakat
memilih hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang
berasal dari luar masyarakat tersebut.
·
Jika pandangan hidup
dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai
agama dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada.
·
Corak struktur sosial
suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
·
Suatu unsur kebudayaan
diterima jika sebelumnya sudah ada unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
·
Apabila unsur yang baru
itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapatdengan mudah dibuktikan
kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
Proses
akulturasi yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan integrasi antara unsur
kebudayaan asing dengan unsur kebudayaan sendiri. Dengan demikian unsur
kebudayaan asing tidak lagi dirasakan sebagai hal yang berasal dari luar, akan
tetapi dianggap sebagai unsur kebudayaan sendiri.
I.
Kaitan
Manusia dengan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia
dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan
merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya
berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia
dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan
masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Maksudnya saling terkait satu sama
lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
·
Eksternalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
·
Obyektivasi,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan
yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
·
Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa
manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan
baik.
Manusia
dan kebudayaan atau manusia dan masyarakat oleh karena itu mempunyai
keterkaitan yang erat satu sama lain. Apabila manusia melupakan bahwa
masyarakat adalah ciptaan manusia dia akan menjadi terasing (Berger,dalam terjemahan M.Sastrapratedja,
1991: hal: xv)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar